Bagi Agan-Agan Yang Suka dan Hobi Banget Dengan Filsafat..
Saya Sediakan Tulisan Ini Buat Agan-Agan..
disini Saya Hanya Post Pembukaan nya Aja..selengkapnya Silahkan download Link di Bawah Ini
GRATIS.......!!!!
Saya Sediakan Tulisan Ini Buat Agan-Agan..
disini Saya Hanya Post Pembukaan nya Aja..selengkapnya Silahkan download Link di Bawah Ini
GRATIS.......!!!!
FILSAFAT SISTEMATIK
LOGIKA
LOGIKA
A. PENGERTIAN LOGIKA.
وبعد : فالمنطق
للجنان - نسبته كالنحو للسّان : فيعصم
الأفكار عن غيّ الخطا - وعن دقيق
الفهم يكشف الغطا .
“ Artinya: Setelah (membaca
hamdalah puji syukur akan kebesaran
Allah, dan sholawat-salam bagi Rasulullah), bahwa Ilmu Mantiq (Logika)
bimbingan bagi pemikiran; sejajar dengan ilmu Nahwi untuk membimbing berbahasa;
Maka dengan ilmu mantiq ini segala buah pikiran akan terpelihara dari
kesalahan, dan melalui pemikiran dan pemahaman yang mendalam (radikal), akan
terbuka jalan kebenaran ”.
Nama “Logika” untuk pertama
kali digunakan pada filosuf acicero ( abad ke 1 sebelum masehi), dalam arti
“seni berdebat”. Alexander Aphrodisias (permulaan abad ke 3 masehi) adalah
orang pertama yang mempergunakan kata “Logika” dalam arti yang menyelidiki
lurus tidaknya pemikiran kita. (K. Bertens, 1975, 137-138).
Logika adalah mempelajari
azas-azas yang mennentukan pemikiran yang lurus, tepat, dan sehat. Agar dapat
berpikir lurus, tepat, dan teratur; logika menyelidiki, merumuskan serta
menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati.
Berpikir adalah objek material
logika, yakni kegiatan pikiran, akal budi manusia. Dengan berpikir, manusia
‘mengolah’, ‘mengerjakan’ pengetahuan yang telah diperolehnya. Dengan
‘mengolah’ dan ‘mengerjakanya’ ini terjadi dengan mempertimbangkan,
menguraikan, membandingkan, derta menghubunggkan pengertian yang satu dengan
pengertian lainya.
Aristoteles membagi ilmu
pengetahuan atas tiga golongan, yaitu ilmu pengetahuan praktis, produktif, dan
teoritis. Ilmu pengetahuan produktif menyangkut pengetahuan yang sanggup
menghasilkan suatu karya (tehnik dan kesenian). Ilmu pengetahuan praktis
melipti etika dan politika. Sedangkan ilmu pengetahuan teoritis mencakup tiga
bidang, yaitu fisika, matematikan dan ‘filsafat pertama’. Logika tidak termasuk
ilmu pengetahuan sendiri, tetapi mendahuluui ilmu pengetahuan sebagai persiapan
untuk berpikir dengan cara ilmiah. 9Bertens, 1975, 138).
Setelah Aristoteles meninggal,
naskah-naskah ajaranya mengenai penalaran, oleh para pengikutnya telah dihimpun
menjadi satu, yang dikenal dengan sebutan Organon. Dan ajaran Aristoteles
mengenai penalaran termuat dalam enam naskah, yaitu :
1. Categories; Ini
membahas mengenai cara menguraikan
sesuatu objek dalam jenis pengertian umum.
2. On Interpretation
(tentang penafsiran). Memuat tentang komposisi dan hubungan dari keterangan
sebagai satuan pikiran. Aristoteles membahas sesuatu yang dikenal sebagai
penyimpulan langsung dan bujur sangkar pertentangan.
3. Prior Analyties
(analitika yang lebih dahulu). Memuat tentang teori silogisme dalam ragam dan
pola-polanya.
4. Posterior Analyties.
Membicarakan tentang pelaksanaan dan penerapan, penalaran silogistik dalam
pembuktian ilmiah sebagai materi dari silogisme.
5. Topics (mengupas
dialektika). Membahas tentang persoalan perbincangan berdasarkan premis-premis
yang boleh jadi benar.
6. Sophistical
Refutations (cara perbincangan kaum sofis). Membahas mengenai sikap dasar dan
penggolongan sesat pikir. (The Liang Gie dan Suhartoyo Hardjosatoto, dan Endang
Daruni Asdi, 1980).